Mahal itu Relatif


Seorang teman pernah berkomentar tentang madu jualan kami, mahal katanya. Lima puluh ribu rupiah untuk 250 gram madu manis. Hehe, entah apa komentarnya kalau tahu bahwa harga 250 gram madu pahit pelawan adalah Rp 125.000.

Bicara tentang mahal atau murah adalah sebuah relativitas. Mahal bagi satu orang belum tentu mahal untuk orang yang lain. Ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti kemampuan ekonomi ataupun tingkat kebutuhan orang tersebut. Tentang harga ini orang jawa punya sebuah ungkapan, ono rego ono rupo, yang maksudnya kira-kira harga menunjukkan kualitas suatu barang. Walau tidak bisa digeneralisasi bahwa semua yang mahal pasti bagus atau sebaliknya yang murah pasti buruk. Tapi kalau kita lihat definisi harga berikut,

harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan
kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya
mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang
diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk
memuaskan keinginan konsumen



bisa ditangkap kan apa yang membuat suatu barang dijual dengan harga lebih tinggi daripada barang yang lain?


Kok harga Madu Hutan Liar mahal banget?

Sekali lagi, mahal itu relatif. Untuk memperoleh kesehatan tubuh, lima puluh ribu rupiah sepertinya tidak terlalu berat untuk dikeluarkan, apalagi dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi madu hutan ini.

Masih bertanya-tanya? Yuk silakan disimak.

- Madu hutan liar yang kita jual adalah madu hutan asli, murni, yang stoknya tidak banyak dan langsung diseleksi dari hutan di Indonesia.



- Madu murni, tidak mudah untuk mengambilnya, harus menunggu musim madu. Tidak seperti madu ternak yang ketika sedang tidak musimnya pun peternak memaksa lebah untuk menghasilkan madu. Yaitu dengan cara mencairkan gula dan memasang setup-setup agar lebah hinggap di setup tersebut. Setup adalah bahan yang dibuat dari jaring-jaring dan papan sebagai tempat lebah menyetor madu ke ratu lebah



- Komposisi madu hutan punya kita, propolis, royal jely dan bipolennya masih utuh, bahkan mengandung koloid sebagai bahan obat untuk menyembuhkan dan menetralkan penyakit. Berbeda dengan madu ternak sekarang, yang kandungan propolis, royal jely dan bipolennya sudah diangkat oleh peternak madu untuk dijual pada pabrik kosmetik, minuman energi, dll.
Madu hutan punya kita lebih encer, tanpa campuran dengan bahan lain semisal gula yang membuat madu menjadi lebih kental.



- Kadar air madu hutan memang lebih tinggi daripada madu ternak sebab sarang lebah yang ada di hutan terletak di pohon-pohon, tidak terlindung dari air hujan. Fyi, ada beberapa merk madu hutan yang lebih kental karena telah mengalami proses pengurangan kadar air.

So...
Madu hutan liar jualan kita ini mungkin memang lebih mahal dari madu di tempat lain, tapi terjamin kualitasnya sebagai madu murni.
Tidak percaya? Silakan mencoba =)

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis pesan disini


ShoutMix chat widget

Jumlah Pengunjung

Formulir Pemesanan

Nama:
Email / Nomer HP:
Alamat Pengiriman:
Pesanan (jenis, jumlah):

This HTML form was created by Freedback.
 
Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul .